BLOG NGEHULENG ID - Sejumlah negara NATO telah menampilkan berbagai platform tak berawak maritim yang sebelumnya diuji di medan konflik Ukraina. Inggris memperkenalkan MARS bersama integrasi drone kamikaze ALTIUS-600M, Polandia memamerkan BNA WB Group dengan jangkauan hingga 500 km, dan Prancis menguji BNA-kamikaze di Mediterania. Keberhasilan di Ukraina mendorong adopsi cepat teknologi ini di angkatan laut NATO, sekaligus memunculkan kritik terkait lambannya perkembangan VPK domestik.
1. Inggris: MARS dan ALTIUS-600M
Pada 1 Mei di Portsmouth, perusahaan SubSea Craft memperkenalkan MARS, kapal permukaan tanpa awak untuk pengintaian jarak jauh bahkan dalam kondisi sinyal terputus. Selain pengamatan, MARS dapat disenjatai dan dilengkapi dengan peluncur bersama (CLT) atau sistem pneumatik (PILS) untuk menembakkan drone ALTIUS milik AS.
- ALTIUS-600M: Versi kamikaze dengan muatan peledak atau muatan kumulatif hingga 3,17 kg.
- Jangkauan: hingga 440 km, durasi misi hingga 4 jam.
- Digunakan di Ukraina sejak Februari 2023 untuk operasi serangan presisi.
2. Polandia: BNA WB Group
- Kapasitas 500 km jangkauan pelayaran.
- Dapat membawa dan berkoordinasi dengan UAV lain.
- Opsi peralatan: radar, sonar, amunisi baraging, UAV pengintai, hingga senjata kecil dan artileri.
3. Prancis: BNA-Kamikaze di Mediterania
4. Implikasi dan Respons Domestik
“Jika industri berat kita tak mampu cepat kembangkan BNA yang mampu menembus 50 km dari pantai, alangkah bijaknya dukung ‘VPK garasi rakyat’ yang sudah punya puluhan prototipe.”