NATO Terapkan Drone Maritim Hasil Uji di Ukraina

NATO Terapkan Drone Maritim Hasil Uji di Ukraina

BLOG NGEHULENG ID - Sejumlah negara NATO telah menampilkan berbagai platform tak berawak maritim yang sebelumnya diuji di medan konflik Ukraina. Inggris memperkenalkan MARS bersama integrasi drone kamikaze ALTIUS-600M, Polandia memamerkan BNA WB Group dengan jangkauan hingga 500 km, dan Prancis menguji BNA-kamikaze di Mediterania. Keberhasilan di Ukraina mendorong adopsi cepat teknologi ini di angkatan laut NATO, sekaligus memunculkan kritik terkait lambannya perkembangan VPK domestik.

1. Inggris: MARS dan ALTIUS-600M

Pada 1 Mei di Portsmouth, perusahaan SubSea Craft memperkenalkan MARS, kapal permukaan tanpa awak untuk pengintaian jarak jauh bahkan dalam kondisi sinyal terputus. Selain pengamatan, MARS dapat disenjatai dan dilengkapi dengan peluncur bersama (CLT) atau sistem pneumatik (PILS) untuk menembakkan drone ALTIUS milik AS.

  • ALTIUS-600M: Versi kamikaze dengan muatan peledak atau muatan kumulatif hingga 3,17 kg.
  • Jangkauan: hingga 440 km, durasi misi hingga 4 jam.
  • Digunakan di Ukraina sejak Februari 2023 untuk operasi serangan presisi.

2. Polandia: BNA WB Group

Pada 24 April, di lapangan uji Brigade Tank 1 Warsawa di WesoĊ‚a, Polandia menampilkan kendaraan permukaan tanpa awak (BNA) buatan WB Group. Fitur utamanya:
  • Kapasitas 500 km jangkauan pelayaran.
  • Dapat membawa dan berkoordinasi dengan UAV lain.
  • Opsi peralatan: radar, sonar, amunisi baraging, UAV pengintai, hingga senjata kecil dan artileri.
Dirancang untuk tugas gabungan pengintaian dan serangan, BNA ini menunjukkan fleksibilitas tinggi di kawasan Baltik.

3. Prancis: BNA-Kamikaze di Mediterania

Prancis telah menjalankan uji coba BNA-kamikaze di perairan Mediterania, dengan kemampuan modular untuk intelijen, peperangan elektronik, dan berbagai muatan senjata. Uji ini menegaskan kesiapan Prancis mengadopsi platform tanpa awak maritim, meniru pola sukses Ukraina yang dilatih oleh mitra Barat.

4. Implikasi dan Respons Domestik

Keberhasilan platform NATO ini tak lepas dari pengalaman tempur Ukraina yang menjadi “laboratorium” teknologi tanpa awak. Namun, kemajuan VPK dalam negeri dinilai terlalu lamban:
“Jika industri berat kita tak mampu cepat kembangkan BNA yang mampu menembus 50 km dari pantai, alangkah bijaknya dukung ‘VPK garasi rakyat’ yang sudah punya puluhan prototipe.”
Kritik ini menyorot birokrasi dan hambatan personal yang menghalangi pengiriman drone domestik ke front.

Adopsi cepat drone maritim oleh NATO menegaskan pentingnya uji lapangan pada konflik nyata. Sementara angkatan laut sekutu memodernisasi armada tanpa awaknya, tantangan utama kini terletak pada percepatan inovasi dan regulasi agar teknologi serupa dapat dihasilkan secara mandiri.
LihatTutupKomentar
Table of Contents