Dalam konferensi pers di fasilitas TUSAŞ, Kahramankazan, Ankara, CEO Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ) Mehmet Demiroğlu mengumumkan peta jalan produksi 1.500 platform udara militer hingga tahun 2034. Program ambisius ini mencakup pengembangan dan produksi massal jet tempur generasi kelima KAAN, drone siluman ANKA-3, serta helikopter serang berat ATAK-2. Demiroğlu menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Ankara yang mendorong kemandirian pertahanan nasional Turki dan mengurangi ketergantungan impor alutsista. Roadmap tersebut menjadi tonggak kemajuan industri pesawat militer Turki, menegaskan target kemandirian dan daya saing industri dalam negeri.
Jet Tempur Generasi Kelima KAAN
Jet tempur KAAN menjadi fokus utama peta jalan TUSAŞ. KAAN merupakan jet tempur generasi kelima buatan Turki yang dirancang menggantikan pesawat lama dan menjaga keunggulan udara nasional. Demiroğlu menyebutkan dua prototipe KAAN telah dikembangkan, dengan uji terbang prototipe kedua dijadwalkan akhir 2025 atau awal 2026, diikuti prototipe ketiga beberapa bulan kemudian. Target produksi KAAN masuk dalam target 500 unit pesawat, yang juga mencakup pesawat latih HÜRJET dan HÜRKUŞ. Termasuk dalam program ini adalah 500 unit gabungan pesawat KAAN, HÜRJET, dan HÜRKUŞ yang dijadwalkan diproduksi hingga 2034.
Helikopter Serang ATAK-2
Turki kembali memperkuat program helikopter serang melalui ATAK-2. Setelah lama tertunda, proyek helikopter serang berat ATAK-2 kini diwujudkan untuk meningkatkan kemampuan serangan jauh dan dukungan tempur jarak dekat Turki. ATAK-2 diharapkan menjadi platform penting dalam strategi militer Turki. Bersamaan dengan itu, helikopter angkut terbaru GÖKBEY juga diproduksi. Dari target keseluruhan lebih dari 350 helikopter yang direncanakan, termasuk GÖKBEY serta model ATAK dan ATAK-2. ATAK-2 dirancang khusus agar Turki dapat mengurangi ketergantungan pada impor helikopter Barat yang semakin terbatas eksporannya.
Drone Siluman ANKA-3 dan UAV Tempur
Pengembangan pesawat tanpa awak juga menjadi pilar penting. Drone siluman ANKA-3 generasi baru diperkirakan diproduksi hampir 600 unit. Drone ini akan menjadi tulang punggung operasi udara nirawak Turki dengan kemampuan low-observability dan payload yang variatif. Secara keseluruhan, TUSAŞ menargetkan menghasilkan sekitar 600 platform UAV tempur, mencakup ANKA-3 serta varian lainnya seperti ANKA-1 dan Aksungur. Inovasi ini memperkuat kemampuan asimetris militer Turki di kancah global. Dengan total hingga 600 drone, Turki menegaskan pertumbuhan industri pesawat militer Turki di sektor UAV.
Pesawat Latih HÜRJET dan HÜRKUŞ
Selain platform tempur, roadmap TUSAŞ juga mencakup pesawat latih. Pesawat latih HÜRKUŞ (basic trainer) dan HÜRJET (light attack/trainer) diproduksi untuk melengkapi kebutuhan Angkatan Udara. Saat ini TUSAŞ telah menerima 55 pesanan HÜRKUŞ, dengan 10 unit akan dikirim tahun ini. Untuk HÜRJET, tercatat 16 pesanan dari Angkatan Udara Turki (termasuk pesanan dari Spanyol). Pesawat-pesawat latih ini termasuk dalam bagian dari target 500 unit pesawat yang akan diproduksi.
Rincian Produksi Tahunan
- Rencana 10-tahun TUSAŞ menjabarkan rincian produksi sebagai berikut:
- 500 unit pesawat terbang (meliputi KAAN, HÜRJET, HÜRKUŞ).
- Lebih dari 350 unit helikopter (termasuk GÖKBEY, ATAK, ATAK-2).
- Sekitar 600 unit pesawat nirawak (ANKA-1, ANKA-3, AKSUNGUR).
Dengan total 1.500 platform dalam 10 tahun, target produksi rata-rata mencapai sekitar 150 unit per tahun. Angka tersebut menempatkan TUSAŞ sejajar dengan produsen platform udara terbesar dunia, dan menegaskan ambisi Turki mengukuhkan posisi di industri pesawat militer global.
Sumber: Pernyataan resmi TUSAŞ dan laporan media internasional tentang roadmap produksi 1500 platform udara militer Turki.