Kratos Perkenalkan Rudal Jelajah Murah Ragnarök untuk Drone XQ-58 Valkyrie


Washington, Oktober 2025 - Perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat, Kratos Defense & Security Solutions, memperkenalkan rudal jelajah baru berbiaya rendah yang dirancang khusus untuk dipasangkan pada drone tempur XQ-58 Valkyrie. Rudal tersebut diberi nama Ragnarök, dan disebut-sebut mampu memberikan kemampuan serangan jarak jauh pada pesawat tak berawak dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan rudal konvensional.

Rudal Murah dengan Jangkauan hingga 926 Kilometer

Menurut data resmi perusahaan, Ragnarök merupakan rudal jelajah ringan dengan jangkauan maksimum sekitar 500 mil laut atau 926 kilometer dan kapasitas muatan 36 kilogram. Kratos menyebut sistem ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara efektivitas dan biaya, serta dapat digunakan baik oleh sistem tak berawak maupun pesawat tempur berawak.

Rudal ini dikembangkan untuk diintegrasikan langsung dengan XQ-58 Valkyrie, drone tempur berkecepatan tinggi yang diciptakan sebagai “loyal wingman” bagi jet tempur berawak seperti F-35 dan F-15EX. Kombinasi keduanya diharapkan memungkinkan pelaksanaan misi serangan berisiko tinggi tanpa mempertaruhkan nyawa pilot.

Harga di Bawah $150.000 per Unit

Kratos menargetkan biaya produksi sekitar 150.000 dolar AS per unit jika diproduksi secara massal dalam jumlah minimal 100 unit. Angka ini dianggap sangat rendah untuk kategori rudal jelajah, yang biasanya memiliki biaya produksi jutaan dolar per unit.

Dengan biaya tersebut, Ragnarök diproyeksikan menjadi solusi hemat untuk memperluas daya jangkau serangan udara tanpa mengorbankan kemampuan manuver atau kecepatan.

“Dengan efisiensi dan fleksibilitasnya, Ragnarök memperluas pilihan bagi angkatan udara untuk melaksanakan operasi jarak jauh tanpa menambah beban biaya yang tinggi,” ujar salah satu direktur Kratos dalam rilis perusahaan.

Saingan Baru di Kelas Rudal Jelajah Ringan

Kratos juga secara tersirat membandingkan Ragnarök dengan proyek Lumberjack dari Northrop Grumman, yang baru-baru ini menarik perhatian karena konsepnya serupa: rudal murah yang dapat diluncurkan dari pesawat berawak maupun tak berawak.

Perwakilan Kratos menyatakan bahwa Ragnarök menawarkan “kemampuan tambahan” dibanding Lumberjack, menekankan bahwa pasar kini mulai beralih ke sistem senjata yang menyeimbangkan efektivitas dan biaya operasional.

Tren Baru Senjata Rendah Biaya

Peluncuran Ragnarök menandai semakin kuatnya tren “attritable weapons” sistem senjata murah yang dapat digunakan dalam jumlah besar dan tidak dirancang untuk bertahan lama di medan tempur. Konsep ini cocok dengan strategi baru Angkatan Udara AS yang menekankan penggunaan drone dan sistem senjata otonom untuk memperbanyak daya tembak tanpa menaikkan biaya secara drastis.

Beberapa analis menilai pendekatan ini bisa mengubah paradigma peperangan udara modern. Dengan sistem seperti XQ-58 dan Ragnarök, operasi jarak jauh dapat dilakukan secara massal, terkoordinasi, dan lebih aman bagi pilot manusia.

Klaim Masih Bersifat Proyeksi

Meski spesifikasi dan harga telah diumumkan secara terbuka, Kratos belum mengungkapkan hasil uji coba lapangan atau kontrak pembelian resmi dari pihak militer AS. Sejumlah media pertahanan menekankan bahwa data yang dipublikasikan sejauh ini masih merupakan klaim pabrikan, belum diverifikasi secara independen.

Ringkasan Fakta

  • Nama rudal: Kratos “Ragnarök”
  • Jenis: Rudal jelajah berbiaya rendah (Low-Cost Cruise Missile)
  • Platform utama: Drone tempur XQ-58 Valkyrie
  • Jangkauan: ±926 km (500 nautical miles)
  • Muatan: ±36 kg
  • Harga per unit (estimasi): ±US$150.000 (produksi 100 unit)
  • Kompetitor utama: Northrop Grumman “Lumberjack”
  • Status: Dalam tahap pengembangan, klaim masih dari pihak Kratos
LihatTutupKomentar
Table of Contents