BLOG NGEHULENG ID - Amerika Serikat terus memperkuat pertahanan udara jarak dekatnya dengan mengembangkan varian IFPC Inc 2 (Indirect Fire Protection Capability Increment 2) yang diproduksi oleh Leidos. Langkah ini menyusul kontrak jumbo senilai hingga US$ 4,1 miliar yang diteken pada Desember 2024 untuk pasokan perangkat peluncur dalam jumlah tak terbatas. Pesanan awal mencakup 18 peluncur yang akan ditempatkan di kawasan Indo-Pasifik, dengan masa berlaku kontrak hingga Desember 2026 dan opsi perpanjangan hingga 2029.
Detail Kontrak dan Penempatan
- Nilai Kontrak: Hingga US$ 4,1 miliar, kontrak terbuka tanpa batasan jumlah unit.
- Penandatanganan: Dilakukan Desember 2024 antara Leidos dan Kementerian Pertahanan AS.
- Durasi: Kontrak berlaku hingga Desember 2026; opsi pasokan tambahan tersedia hingga 2029.
- Penempatan Awal: 18 peluncur akan dikirimkan ke satuan-satuan di kawasan Indo-Pasifik, guna menjaga stabilitas dan kapabilitas PVO di wilayah strategis ini.
Kapabilitas IFPC Inc 2
Sistem IFPC Inc 2 dirancang sebagai solusi PVO jarak dekat (short-range air defense) dengan fitur utama:
- Rudal AIM-9X: Manuver tinggi, efektif melawan pesawat tempur dan target cepat.
- Hellfire 114L Longbow: Multi-peran, dibekali radar pemindai, akurasi tinggi untuk target tanah maupun udara.
- Integrasi Tambahan: Tim pengembangan juga tengah menguji integrasi rudal lain untuk memperluas spektrum ancaman.
Sasaran dan Uji Coba
IFPC Inc 2 difokuskan untuk menghadang berbagai ancaman modern, antara lain:
- Unmanned Aerial Vehicles (UAV)
- Rudal jelajah (cruise missiles)
- Proyektil roket dan artileri
Dalam serangkaian uji coba, sistem ini telah sukses mencegat drone dan rudal jelajah, menunjukkan keandalannya sebagai lapisan
pertahanan udara akhir sebelum target mencapai sasaran kritis.
Dampak dan Implikasi Strategis
Penambahan IFPC Inc 2 ke arsenal PVO AS apabila digabung dengan sistem lain seperti Patriot dan NASAMS akan memperkuat arsitektur berlapis pertahanan udara AS, terutama di kawasan Indo-Pasifik yang bergejolak. Hal ini juga menandai dorongan AS untuk mengurangi ketergantungan pada sistem impor dan mengembangkan solusi domestik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
operasi militer kontemporer.
