BLOG NGEHULENG ID - Latihan darat Karelian Sword 25 resmi dimulai pada 23 Mei 2025 di kawasan perbatasan Kymenlaakso, Finlandia, dan berlangsung hingga 1 Juni. Dengan kekuatan sekitar 5.000 personel serta hampir 700 unit kendaraan tempur, latihan ini menguji kesiapan pasukan dalam menghadapi berbagai skenario konflik di wilayah utara Eropa.
Peserta dan Kontribusi
- Finlandia sebagai tuan rumah menyertakan infanteri mekanis, artileri, serta satuan intelijen medan tempur.
- Amerika Serikat mengerahkan satu kompi kavaleri udara (air cavalry) dan unsur dukungan logistik.
- Inggris mengirim elemen pasukan mekanis dan tim penyintas perang elektronik (EW).
Kolaborasi ini mencerminkan peningkatan interoperabilitas di antara sekutu NATO, khususnya dalam menjaga stabilitas kawasan Baltik dan Laut Barents.
Fokus Latihan
Latihan dibagi menjadi beberapa tahap, meliputi:
- Penempatan dan konsolidasi: pengamanan titik-titik strategis sepanjang perbatasan.
- Manuver taktis: operasi pencegahan penetrasi musuh dengan kombinasi infanteri dan artileri.
- Pertahanan berlapis: koordinasi udara-darat untuk menanggulangi serangan hipotetis.
- Evakuasi dan medis tempur: pengujian prosedur medevac di zona panas.
Seluruh fase mengutamakan kecepatan reaksi, akurasi tembakan, dan kelancaran logistik lintas unit.
Signifikansi Strategis
Karelian Sword 25 diselenggarakan di tengah ketegangan yang terus meningkat di perbatasan Finlandia-Rusia. Sejak keanggotaan Finlandia di NATO pada 2023, latihan semacam ini menjadi pilar utama untuk:
- Menunjukkan deterrence kepada potensi agresor.
- Mengasah taktik gabungan (joint tactics) antara NATO dan mitra.
- Memperkuat jaringan pasokan serta komando-terpusat (C2) dalam kondisi medan ekstrem.
Infrastruktur dan Dukungan
Pangkalan lapangan di Kymenlaakso dilengkapi landasan helikopter, pusat kendali tempur digital, dan fasilitas kesehatan lapangan. Command post bergerak (CP) memanfaatkan jaringan satelit militer untuk sambungan data real-time dengan HQ NATO di Brussels.
Dengan berakhirnya Karelian Sword 25 pada 1 Juni, hasil latihan akan menjadi bahan evaluasi untuk penyempurnaan doktrin pertahanan Finlandia dan NATO, serta pembaruan paket bantuan teknologi militer bagi Finlandia jika diperlukan.