Helsinki, 23 Mei 2025 - NATO semakin meningkatkan kehadiran maritimnya di Laut Baltik melalui pengiriman kapal-kapal pengintai dari dua angkatan laut sekutu. Langkah ini bertujuan memantau dan mencegah aktivitas “armada bayangan” yang berpotensi mengancam stabilitas regional.
Kapal ”Dupyuy de Lom” di Bawah Bendera Prancis
Kapal riset elektronik Dupyuy de Lom (A759), yang beroperasi di bawah pengawasan Direktorat Intelijen Militer Prancis, tiba di perairan Baltik pekan lalu. Kapal ini dilengkapi peralatan SIGINT (Signals Intelligence) untuk mendeteksi dan menganalisis sinyal radio, radar, serta berbagai bentuk emisi elektromagnetik. Kemarin, kapal tersebut terlihat berlabuh di pelabuhan Helsinki, Finlandia, untuk mengisi ulang pasokan dan bertukar data intelijen dengan sekutu setempat.
Peran Heweliusz dalam Pemantauan Kabel Bawah Laut
Tak lama setelah kedatangan Dupyuy de Lom, Angkatan Laut Polandia mengerahkan kapal hidrografi Heweliusz. Pengiriman ini menyusul laporan mengenai keberadaan kapal tidak dikenal yang bergerak di atas jalur kabel telekomunikasi bawah laut. Heweliusz bertugas memetakan kondisi dasar laut dan memeriksa potensi gangguan atau upaya sabotase terhadap infrastruktur kabel vital di wilayah Baltik.
Respon NATO dan Implikasi Keamanan
Penempatan dua aset intelijen maritim ini dikoordinasikan melalui komando NATO di wilayah Baltik. Juru bicara aliansi menegaskan bahwa aktivitas tersebut adalah bagian dari “langkah preventif untuk mengamankan jalur komunikasi kritis dan mencegah eskalasi ketegangan”. Analisis militer menunjukkan bahwa penambahan kemampuan SIGINT dan surveilans hidrografi akan memperkuat kesiapsiagaan pasukan NATO di front timur Eropa.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Meskipun keberadaan kapal pengintai ini meningkatkan pengawasan, risiko konfrontasi tetap ada. Rusia sebelumnya menuduh NATO melakukan “destabilisasi” wilayah Baltik melalui operasi maritim serupa. Di sisi lain, negara-negara Baltik terus mendorong peningkatan patroli udara dan latihan bersama untuk merespons potensi ancaman hybrid dan elektronik.
Pengiriman kapal pengintai Prancis dan Polandia ke Laut Baltik mencerminkan komitmen NATO dalam menjaga keamanan dan integritas wilayah Eropa timur. Dengan semakin kompleksnya ancaman elektronik dan infrastruktur, sinergi intelijen maritim diharapkan dapat mencegah insiden serta memperkuat posisi aliansi di tepi Rusia.