New Mexico, AS Mei 2025 - Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan Amerika Serikat (DARPA) mencatat tonggak sejarah baru dalam teknologi transmisi energi nirkabel dengan berhasil mengirimkan lebih dari 800 watt daya melalui sinar laser sejauh 8,6 kilometer dalam waktu 30 detik. Uji coba ini dilakukan di fasilitas High Energy Laser Systems Test Facility (HELSTF) di White Sands Missile Range, New Mexico, sebagai bagian dari program Persistent Optical Wireless Energy Relay (POWER) .
Inovasi Teknologi Penerima Energi
Keberhasilan ini dicapai berkat sistem penerima inovatif bernama POWER Receiver Array Demo (PRAD), yang dirancang oleh Teravec Technologies dengan dukungan dari Packet Digital dan Rochester Institute of Technology. Sistem ini menggunakan bukaan kompak untuk meminimalkan kehilangan cahaya saat sinar laser masuk. Di dalamnya, sinar diarahkan ke cermin parabola yang memantulkan cahaya ke puluhan sel fotovoltaik, mengubah energi cahaya menjadi listrik yang dapat digunakan.
Efisiensi dan Tantangan Lingkungan
Meskipun efisiensi bukan fokus utama dalam demonstrasi ini, sistem PRAD menunjukkan efisiensi konversi lebih dari 20% pada jarak yang lebih pendek. Menariknya, pengujian dilakukan dengan pemancar dan penerima berada di permukaan tanah, di mana atmosfer paling padat, menambah tantangan dalam transmisi energi. Paul Jaffe, Manajer Program POWER di DARPA, menyatakan bahwa pengujian dalam kondisi atmosfer yang menantang ini bertujuan untuk menguji batas kemampuan sistem.
Potensi Aplikasi Militer dan Sipil
Teknologi transmisi energi nirkabel ini memiliki potensi besar dalam mendukung operasi militer di lokasi terpencil dengan mengurangi ketergantungan pada logistik bahan bakar dan peralatan pembangkit energi. Selain itu, teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam berbagai platform, seperti kendaraan udara tak berawak (UAV), untuk memperpanjang durasi operasi tanpa perlu pengisian ulang energi secara konvensional.