Bangkok, Agustus 2025 - Pemerintah Thailand resmi menyetujui pembelian empat jet tempur Saab Gripen E/F dari Swedia dalam tahap awal program modernisasi Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF). Keputusan ini datang dua bulan setelah RTAF mengumumkan Gripen E/F sebagai pengganti armada F-16 yang sudah menua.
Persetujuan kabinet pada awal Agustus mencakup tiga unit Gripen E (varian kursi tunggal) dan satu unit Gripen F (varian kursi ganda), dengan nilai kontrak sekitar 19,5 miliar baht. Kontrak diharapkan ditandatangani akhir bulan ini, dan pengiriman direncanakan mulai 2029.
Program 12 Unit Gripen E/F
RTAF menargetkan total 12 unit Gripen E/F yang akan tiba secara bertahap hingga tahun 2035–2036. Pesawat-pesawat ini akan menggantikan F-16 A/B yang saat ini beroperasi di beberapa skadron. Tahap awal pengadaan ini dianggap penting untuk menjaga kesiapan tempur dan memperkuat kemampuan pertahanan udara.
Alasan Pemilihan Gripen
Gripen E/F dipilih karena beberapa faktor:
- Kinerja dan teknologi: Radar AESA Raven ES-05, sistem perang elektronik mutakhir, dan kemampuan mengoperasikan rudal Meteor jarak jauh.
- Efisiensi biaya: Biaya operasional lebih rendah dibandingkan opsi lain seperti F-35 atau F-15.
- Integrasi mudah: Thailand sudah mengoperasikan Gripen C/D sejak 2011, sehingga pelatihan dan logistik lebih sederhana.
- Transfer teknologi: Saab menawarkan offset termasuk pusat perawatan (MRO) di Thailand dan program pelatihan untuk teknisi serta pilot.
Konteks Regional
Fase | Jumlah Pesawat | Waktu Pengiriman |
---|---|---|
Tahap 1 | 4 (3E + 1F) | 2029 |
Tahap 2 & 3 | 8 unit tambahan | Hingga 2035–2036 |