Jakarta, 11 Juni 2025 - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia resmi membuka Indo Defence Expo & Forum 2024, yang digelar pada 11-14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara rutin dua tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan dan menjadi bagian dari trilogi pameran besar bersama Indo Aerospace Expo & Forum serta Indo Marine Expo & Forum.
Sebenarnya Indo Defence semula dijadwalkan pada November 2024, namun harus ditunda karena fokus pemerintah pada pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Legislatif. “Karena pesta politik berlangsung di tengah tahun lalu, prioritas pemerintah adalah proses demokrasi yang menentukan arah bangsa,” ungkap Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang saat konferensi pers di kantor Kemenhan, Jakarta.
Mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, Indo Defence 2024 Expo & Forum dirancang sebagai platform strategis untuk mempromosikan modernisasi alutsista serta memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di kancah internasional. “Ini bukan hanya soal industri pertahanan dan modernisasi, tetapi juga media diplomasi pertahanan kita,” lanjut Brigjen Frega.
Pameran ini diproyeksikan diikuti oleh 60 negara peserta dengan konfirmasi kehadiran 1.157 perusahaan, menegaskan antusiasme tinggi dari pemangku kepentingan global. Selain itu, lebih dari 40.000 pengunjung diperkirakan akan mengunjungi area seluas 70.000 meter persegi selama empat hari pameran.
Dari sisi ekonomi, acara ini menawarkan potensi significant bagi industri pertahanan nasional. “Bukan tidak mungkin nanti akan ada yang bisa dijual. Ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Brigjen Frega, menambahkan bahwa anggaran untuk Indo Defence telah dialokasikan sejak 2024 dan tidak sepenuhnya bergantung pada APBN.
Selain pameran statis, Indo Defence 2024 menyajikan serangkaian seminar internasional, simposium teknologi, presentasi produk, dan demonstrasi langsung, memberikan ruang bagi transfer pengetahuan dan kolaborasi antar negara peserta.
Kemenhan juga mencatat minat partisipasi dari sejumlah negara, termasuk Ceko, sebagai wujud kepercayaan global terhadap daya saing produk pertahanan Indonesia. Dengan momentum ini, pemerintah berharap Indo Defence dapat terus meneguhkan posisi Indonesia sebagai pusat inovasi dan kerjasama pertahanan di kawasan Asia Tenggara.